cover
Contact Name
Ekasatya Aldila Afriansyah
Contact Email
ekafrian@gmail.com
Phone
+628979550972
Journal Mail Official
plusminus@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Jalan Terusan Pahlawan No 32, Sukagalih, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Indonesia
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 27982904     EISSN : 27982920     DOI : -
Core Subject : Education,
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika (p-ISSN: 2798-2904 & e-ISSN: 2798-2798) mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika yang belum pernah dipublikasikan. Penulis dapat berasal dari berbagai level, seperti mahasiswa (S1, S2, S3), guru, dosen, praktisi, maupun pemerhati pendidikan matematika. Plusminus terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret, Juli, dan November. Penerbit Plusminus adalah Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2022)" : 15 Documents clear
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Belief Siswa pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Rini Fauziah Sari; Ekasatya Aldila Afriansyah
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1755

Abstract

Beberapa penelitian menyatakan bahwa siswa SMP, SMA, maupun SMK memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis yang rendah. Bagaimana matematika yang diajarkan di kelas, sedikit demi sedikit mempengaruhi kepercayaan siswa terhadap matematika sehingga belief siswa terhadap matematika dipengaruhi situasi pembelajaran di kelas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis dan belief siswa pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berada di Desa Wanakerta berjumlah 7 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis, angket belief, wawancara, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa termasuk kategori sedang dengan persentase sebesar 58% dan belief siswa termasuk kategori baik dengan persentase sebesar 76%.Several studies state that junior high, high school, and vocational high school students have low mathematical creative thinking skills. How mathematics is taught in class, little by little affects students' belief in mathematics so that students' belief in mathematics is influenced by learning situations in class. This study aims to determine students’ mathematical creative thinking skills and beliefs in the material of linear equations and inequalities. The type of research used in this research is qualitative research. The research. The research method used is the descriptive analysis method The subjects in this study were grade VIII students who were in Wanakerta Village, which numbered 7 students. The sampling technique in this study is a purposive sampling technique. The data collection technique used is a mathematical creative thinking skills test, belief questionnaire, interviews, and field notes. The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result showed that students’ creative thinking skills were in the medium category with a percentage of 58% and students’ beliefs were in the good category with a percentage of 76%.
Kesulitan Belajar Matematika Siswa SMA pada Pokok Bahasan Persamaan Trigonometri di Kampung Pasanggrahan Rosikh Fauziah; Nitta Puspitasari
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1876

Abstract

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan belajar siswa dalam pelajaran matematika. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi Persamaan Trigonometri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kampung Pasanggrahan Garut. Subjek penelitian yaitu empat siswa SMA kelas XI yang diambil secara acak. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu persamaan trigonometri dasar, kesulitan dalam memodelkan masalah yang berkaitan dengan persamaan trigonometri, kesulitan menentukan suatu persamaan trigonometri serta himpunan penyelesaiannya.Many factors cause the low learning ability of students in mathematics. The purpose of this study was to analyze students' difficulties in solving problems on the material of Trigonometric Equations. The type of research used is qualitative research. This research was conducted in the village of Pasanggrahan, Garut. The research subjects were four high school students of class XI who were taken randomly. The data collection techniques in this study were observation, tests, interviews, and documentation. The instruments used were test question sheets and interview guidelines. The results of this study indicate that students have difficulty in solving a basic trigonometric equation, difficulty in modeling problems related to trigonometric equations, and difficulty in determining a trigonometric equation and the set of solutions.
Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Problem Based Learning dan Discovery Learning Imas Kanah; Dian Mardiani
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1825

Abstract

Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemandirian belajar siswa ialah dengan melakukan inovasi pada model pembelajaran yang digunakan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi dan kemandirian belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Garut, metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Eksperiment Design dengan menggunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas X MIPA 7 sebagai kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Siswa yang mendapatkan pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning mengalami peningkatan kemampuan komunikasi matematis dalam kategori tinggi dan sedang. Kemandirian belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning pada umumnya rendah dan sedang. One effort to improve students' mathematical communication skills and student learning independence is to innovate the use of the learning model. The purpose of this study is to analyze the differences in the improvement of communication skills and learning independence of students who are taught Problem Based Learning and Discovery Learning. This research was conducted in Senior High School 6 Garut, this research employed Quasi Experiment Design by using two classes as samples namely class X MIPA 7 as an experimental class 1 using the Problem Based Learning model while X MIPA 2 as an experimental class 2 using Discovery Learning model. Students who are taught Problem Based Learning and Discovery Learning have increased mathematical communication skills in the high and medium categories. The learning independence of students who get the Problem Based Learning and Discovery Learning model is generally low and moderate.
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA pada Materi Pertidaksamaan Dua Variabel Khusnul Dwi Rahmawati; Dwi Astuti
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1763

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa SMA pada materi Pertidaksamaan Dua Variabel yang dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA 3 di SMAN 2 Bantul sebanyak 31 siswa. Instrumennya yaitu instrumen tes kemampuan penalaran matematis dan wawancara. Bentuk tes kemampuan penalaran matematis yang disajikan sebanyak 2 butir soal dan wawancara kepada beberapa siswa yang terpilih pada setiap kategori. Berdasarkan hasil analisis tes kemampuan penalaran matematis dan wawancara diperoleh hasil sebesar 22,58% kategori sangat baik (7 siswa), 6,45% kategori baik (2 siswa), 48,39% kategori cukup (15 siswa), 16,13% kategori kurang (5 siswa), dan 6,45% kategori sangat kurang (2 siswa).This study uses a descriptive qualitative approach that aims to analyze the mathematical reasoning ability of high school students on the Inequality of Two Variables material which is categorized into five categories, namely very good, good, sufficient, less, and very poor. The subjects in this study were students of class X MIPA 3 at SMAN 2 Bantul as many as 31 students. The instruments are mathematical reasoning ability test instruments and interviews. The form of the mathematical reasoning ability test presented as many as 2 questions and interviews with several students who were selected in each category. Based on the results of the analysis of the mathematical reasoning ability test and interviews, the results obtained were 22.58% very good category (7 students), 6.45% good category (2 students), 48.39% sufficient category (15 students), 16.13% poor category (5 students), and 6.45% very poor category (2 students).
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas X SMK di Ponpes Nurul Huda Jia Arina; Reni Nuraeni
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1877

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan komunikasi matematis dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal verbal/cerita yang berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi Fungsi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal komunikasi matematis materi Fungsi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Pondok pesantren Nurul Huda dengan subjek penelitian sebanyak 17 siswa. Instrumen penelitian berupa tes uraian berjumlah empat soal dan wawancara. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa siswa belum memahami bentuk soal secara keseluruhan dan masih mengalami kesulitan dalam proses penyelesaian dan juga penggunaan simbol-simbol matematika. This research is motivated by low mathematical communication skills and students' difficulties in solving verbal/story questions which have an impact on students' low ability to solve Functional problems. This study aims to determine students' difficulties in solving mathematical communication problems in Functions. The research method used in this research is qualitative. The research was carried out at the Nurul Huda Islamic Boarding School with 9 students as research subjects. The research instrument was a description test with four questions and interviews. The results of the research data analysis showed that students did not understand the form of the problem as a whole and still had difficulties in the completion process and also the use of mathematical symbols.
Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Berdasarkan Self-Efficacy Siswa Firza Azkiah; Rostina Sundayana
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1829

Abstract

Kemampuan representasi matematis penting dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa SMP berdasarkan self-efficacy dengan dimensi generality, level dan strenght. Subjek penelitian kualitatif deskriptif ini terdiri dari tiga orang siswa kelas VII di Desa Cibunar. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan wawancara. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi matematis pada siswa yang memenuhi ketiga dimensi self efficacy belum mampu memenuhi indikator membuat model matematis dari permasalahan yang diberikan dan menyajikan kembali data atau informasi representasi ke representasi diagram, grafik, atau tabel. Dua siswa yang memenuhi dua dimensi self-efficacy sama-sama hanya mampu mencapai satu indikator kemampuan representasi matematis yaitu menggunakan diagram sebagai fasilitas penyelesaiannya. Hal ini menunjukkan self efficacy berpengaruh pada kemampuan representasi matematis.The ability to mathematical representation is important for students to have. This study aims to describe the mathematical representation ability of junior high school students based on self-efficacy on the dimensions of generality, level, and strength. This study uses a descriptive qualitative approach with the subject of three seventh-grade students in Cibunar Village. Data were collected through observation, tests, and interviews. The data were analyzed in the stages of data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that the mathematical representation ability of students who met the three dimensions of self-efficacy had not been able to meet the indicators of making mathematical models of the problems given and presenting data or information representations to diagrams, graphs, or table representations. Two students who meet the two dimensions of self-efficacy are both only able to achieve one indicator of mathematical representation ability, namely using diagrams as a solution facility. This shows that self-efficacy affects the ability of mathematical representation.
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Ditinjau dari Self-Efficacy Dinda Putri Berliana; Ummu Sholihah
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1791

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar, terutama pada pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan self-efficacy pada tingkat rendah, sedang, dan tinggi dalam menyelesaikan masalah open-ended materi Himpunan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian 3 siswa. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa dengan self-efficacy rendah dalam menyelesaikan masalah open-ended belum mampu memenuhi indikator komunikasi matematis, siswa dengan self-efficacy sedang dalam menyelesaikan masalah open-ended mampu memenuhi beberapa indikator komunikasi matematis, siswa dengan self-efficacy tinggi dalam menyelesaikan masalah open-ended mampu memenuhi semua indikator komunikasi matematis. Mathematical communication ability is an important component in the learning process, especially in learning mathematics. This study aims to describe students' mathematical communication skills with self-efficacy at low, medium, and high levels in solving open-ended problems in the set material. The approach used in this research is a qualitative approach with the type of case study. Research subjects 3 students. The data analysis technique uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that students with low self-efficacy in solving open-ended problems have not been able to meet the indicators of mathematical communication, students with moderate self-efficacy in solving open-ended problems are able to meet several indicators of mathematical communication, and students with high self-efficacy in solving problems. open-ended problems are able to meet all indicators of mathematical communication.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Statistika Krisnawati Sriwahyuni; Iyam Maryati
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1830

Abstract

Kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematis menyebabkan siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal statistika. Metode penelitian yaitu kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 4 siswa kelas IX di salah satu SMP Negeri Pakenjeng. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes, wawancara, dan catatan penelitian, kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan capaian untuk indikator mengidentifikasi kecukupan data sebanyak 19%, untuk indikator membuat model matematika dari situasi atau masalah sehari- hari sebanyak 56,25%, untuk indikator menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika atau diluar matematika sebanyak 62,50%, dan untuk indikator menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal serta memeriksa kebenaran hasil sebanyak 62,50%. Secara keseluruhan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi statistika berada pada kualifikasi rendah sehingga perlu untuk ditingkatkan.Lack of mathematical problem-solving ability causes students to have difficulty solving problem-solving problems. This study aims to determine the mathematical problem-solving ability of students in solving statistical problems. The research method is qualitative with a descriptive type. The research subjects consisted of 4 students of class IX in one of the SMP Negeri Pakenjeng. Data collection techniques used test questions, interviews, and research notes, then analyzed using data reduction, data presentation, and concluding/verification. The results showed that the achievement for indicators identified data adequacy as much as 19%, for indicators making mathematical models of situations or everyday problems as much as 56.25%, for indicators applying strategies to solve math problems or outside mathematics as much as 62.50%, and for indicators explain or interpret the results according to the original problem and check the correctness of the results as much as 62.50%. Overall, students' mathematical problem-solving abilities in statistics material are of low qualification so they need to be improved.
Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif-Implusif Muniri Muniri; Erika Yulistiyah
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1810

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa bergaya kognitif reflektif dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa bergaya kognitif implusif dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear. Peneliti menetapkan empat subjek penelitian dari hasil tes gaya kognitif reflektif-implusif yang terdiri dari dua subjek bergaya kognitif reflektif dan dua subjek bergaya kognitif implusif. Peneliti melakukan tes masalah sistem persamaan linear dan wawancara terhadap ke empat subjek tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bergaya kognitif reflektif mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear menggunakan representasi visual dan simbolik, serta siswa bergaya kognitif reflektif mampu menggunakan representasi verbal namun masih kurang tepat. sedangkan sisiwa bergaya kongnitif implusif mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear menggunakan representasi verbal. The purpose of this study is to describe the mathematical representation of students with reflective cognitive style in solving linear equation system problems and to describe the mathematical representation of students with impulsive cognitive style in solving linear equation system problems. Researchers set four research subjects from the results of the reflective-impulsive cognitive style test consisting of two subjects with reflective cognitive style and two with impulsive cognitive style. The researcher conducted tests on the system of linear equations and interviewed the four subjects. The type of research used is a case study with a qualitative approach. Data analysis techniques are data reduction, presentation, and conclusions. The results showed that students with reflective cognitive styles could solve linear equation system problems using visual and symbolic representations, and students with reflective cognitive styles could use verbal representations but were still not precise. while students with impulsive cognitive style are able to solve linear equation system problems using verbal representations.
Media Game Online Ular Tangga Perkalian Bilangan Asli Dengan Pendekatan RME Kelas III SD Viola Zaneta
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i2.1819

Abstract

Media pembelajaran  yang digunakan dalam pembelajaran belum sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga kurang efektif untuk membantu siswa memahami konsep perkalian bilangan asli. Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk media pembelajaran Game Online Ular Tangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu Research and Development. Langkah-langkah pengembangan memperhatikan model Hannafin dan Peck, yaitu analisis kebutuhan, desain, pengembangan dan implementasi. Subjek penelitian yaitu siswa kelas III salah satu Sekolah Dasar Negeri di Tebet Timur. Instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa validasi ahli media menunjukkan persentase 86% dengan kriteria sangat baik, validasi ahli materi menunjukkan persentasi 88% dengan kriteria sangat baik, dan validasi ahli bahasa menunjukkan persentase 95% dengan kriteria sangat baik sehingga dapat dikatakan sudah valid dan layak digunakan. The learning media used in learning are not following the needs of students, so they are less effective in helping students understand the concept of multiplication of natural numbers. This study aims to develop the learning media products Snakes and Ladders Online Game. This type of research is development research, namely Research and Development. The development steps were taken by Hannafin and Peck's model. That is analysis, design, development, and implementation. The research subjects were third-grade students of one of the State Elementary Schools in East Tebet. The instruments used are observation, interviews, and questionnaires. Results of the study show that the validation of media experts shows a percentage of 86% with very good criteria, material expert validation shows a percentage of 88% with very good criteria, and linguist validation shows a percentage of 95% with very good criteria so that it can be said to be valid and feasible to use.

Page 1 of 2 | Total Record : 15